0
Kisah Koruptor Dahsyat Di Hong Kong
Posted by Unknown
on
1:54 PM
AyoGitaBisa.com - Korupsi memang bisa terjadi di mana saja, bahkan dari hal-hal kecil dan sepele. Apalagi, di instasi-instasi pemerintahan, di mana uang bergulir dalam nominal begitu besar. Tidak hanya di Indonesia, hal sama juga terjadi di Hong Kong.
Satu nama yang populer adalah Ernest Pervical Max Hunt, dikenal sebagai Taffy Hunt. Dia adalah seorang perwira polisi senior yang berlimpah harta akibat perbuatan kotor itu. Setelah tertangkap, Taffy sempat mengakui dirinya memang bajingan. Walaupun demikian, dia sama sekali tak menyesali pernyataan dan perbuatannya. Menurutnya, hal itu karena dia bukan satu-satunya yang melakukannya. "Tapi jangan salah, saya bukan bajingan satu-satunya. Saya sudah melihat korupsi sudah meluas sampai ke akar pemerintahan paling dalam. Banyak polisi yang terlibat, tidak hanya orang China, tapi banyak juga orang Inggris," ujarnya, seperti dikutip dari Intisarionline.
Menarik, bahwa Taffy mempunyai kepercayaan diri sangat tinggi. Dia menyiapkan banyak skenario untuk antisipasi ditangkap, yang gagal dijalankannya lantaran akhirnya, dia pun harus duduk di kursi pengadilan. Saat itu pun, Taffy masih berkoar dia akan bebas dengan cepat.
Sayangnya, dia benar. Taffy hanya dijatuhi hukuman penjara satu tahun saja, yang dijalaninya hanya delapan bulan! Ketika bebas, Taffy mendapat 'gelar' aneh: narapidana teladan. Lengkap dengan surat amnesti yang bisa digunakannya setiap saat. Semua itu 'ditukar' dengan perjanjian, Taffy harus menceritakan seluruh kisah korup yang diketahuinya di kepolisian.
Lebih unik lagi, beberapa sumber menyebut Taffy sebagai koruptor royal. Sekeluarnya dari penjara, dia pun masih menikmati kekayaannya. Padahal, di era yang sama, 1974-1975, ada 12 ribu polisi di Hong Kong. Mitos korupsi itu juga diakui oleh seorang perwira senior lain, "Malahan hanya sedikit saja yang tidak kami ketahui. Terlalu banyak polisi yang makan uang suap," tukasnya.
Kala itu, Gubernur Hongkong Sir Murray membentuk Komisi Anti Korupsi dan mempercayai Jack Carter. Untuk tugasnya ini, Jack mendapat gaji ekstra tinggi, yaitu sekitar 600 juta lebih!
Tentu, penunjukan Jack bukan tanpa alasan. Dia dibantu oleh sekitar 700 staf, yang membuat Jack yakin, "Saya siap bekerja siang-malam supaya menang dari koruptor. Saya yakin kami akan berhasil," katanya.
Tercatat, sampai pertengahan Januari 1975, ada 16 polisi didakwa korupsi dan dihukum 10 bulan penjara, sementara ratusan lain diperiksa. Bagaimanapun, kinerja Jack tercoreng oleh seorang inspektur yang kedapatan menerima suap dari bekas bawahan inspektur tersebut.
Semoga bermanfaat,
Salam,
IT.
Satu nama yang populer adalah Ernest Pervical Max Hunt, dikenal sebagai Taffy Hunt. Dia adalah seorang perwira polisi senior yang berlimpah harta akibat perbuatan kotor itu. Setelah tertangkap, Taffy sempat mengakui dirinya memang bajingan. Walaupun demikian, dia sama sekali tak menyesali pernyataan dan perbuatannya. Menurutnya, hal itu karena dia bukan satu-satunya yang melakukannya. "Tapi jangan salah, saya bukan bajingan satu-satunya. Saya sudah melihat korupsi sudah meluas sampai ke akar pemerintahan paling dalam. Banyak polisi yang terlibat, tidak hanya orang China, tapi banyak juga orang Inggris," ujarnya, seperti dikutip dari Intisarionline.
Menarik, bahwa Taffy mempunyai kepercayaan diri sangat tinggi. Dia menyiapkan banyak skenario untuk antisipasi ditangkap, yang gagal dijalankannya lantaran akhirnya, dia pun harus duduk di kursi pengadilan. Saat itu pun, Taffy masih berkoar dia akan bebas dengan cepat.
Sayangnya, dia benar. Taffy hanya dijatuhi hukuman penjara satu tahun saja, yang dijalaninya hanya delapan bulan! Ketika bebas, Taffy mendapat 'gelar' aneh: narapidana teladan. Lengkap dengan surat amnesti yang bisa digunakannya setiap saat. Semua itu 'ditukar' dengan perjanjian, Taffy harus menceritakan seluruh kisah korup yang diketahuinya di kepolisian.
Lebih unik lagi, beberapa sumber menyebut Taffy sebagai koruptor royal. Sekeluarnya dari penjara, dia pun masih menikmati kekayaannya. Padahal, di era yang sama, 1974-1975, ada 12 ribu polisi di Hong Kong. Mitos korupsi itu juga diakui oleh seorang perwira senior lain, "Malahan hanya sedikit saja yang tidak kami ketahui. Terlalu banyak polisi yang makan uang suap," tukasnya.
Kala itu, Gubernur Hongkong Sir Murray membentuk Komisi Anti Korupsi dan mempercayai Jack Carter. Untuk tugasnya ini, Jack mendapat gaji ekstra tinggi, yaitu sekitar 600 juta lebih!
Tentu, penunjukan Jack bukan tanpa alasan. Dia dibantu oleh sekitar 700 staf, yang membuat Jack yakin, "Saya siap bekerja siang-malam supaya menang dari koruptor. Saya yakin kami akan berhasil," katanya.
Tercatat, sampai pertengahan Januari 1975, ada 16 polisi didakwa korupsi dan dihukum 10 bulan penjara, sementara ratusan lain diperiksa. Bagaimanapun, kinerja Jack tercoreng oleh seorang inspektur yang kedapatan menerima suap dari bekas bawahan inspektur tersebut.
Semoga bermanfaat,
Salam,
IT.
Post a Comment