0

Curi Foto di Twitter Denda Rp.14 Milyar

Posted by Unknown on 5:35 PM
Hati-hati jika melakukan sesuatu tindakan di dunia maya, Anda bisa menjadi korban yang dirugikan atau juga bisa menjadi orang yang diuntungkan. Seperti fotografer lepas Daniel Morel contohnya, ia mendapat uang sebesar USD1,2 juta atau sekira Rp14 miliar (kurs Rp11.722 per USD) gara-gara Twitter.
Daniel pernah memotret berbagai kondisi pasca bencana alam gempa bumi yang terjadi di Haiti, 2010 silam. Foto yang dijualnya pada beberapa media besar seperti New York Times dan majalah Time itu juga di-posting olehnya di akun Twitter miliknya.
Namun foto yang ia share lewat jejaring sosial berlambang burung biru tersebut dicomot dan diperjual-belikan oleh perusahaan stok foto Getty Images dan kantor berita Agence France-Presse (AFP) tanpa seizin Daniel. Demikian seperti dilansir dari Reuters, Selasa (26/11/2013).



Foto Daniel yang menggambarkan kondisi gempa dengan korban sebanyak 250 ribu jiwa tersebut lalu diperjualbelikan oleh AFP dan Getty Images. Surat kabar Washington Post adalah salah satu media yang membeli foto Daniel dari Getty Images.
Daniel menggugat AFP dan Getty Images untuk membayar denda atas pencurian foto tersebut. Namun di meja hijau pihak AFP membantah dengan mengatakan bahwa setiap foto yang dibagikan di Twitter adalah bebas dan gratis untuk umum menggunakannya. Namun hal tersebut bertentangan dengan peraturan Twitter yang mengatakan tiap foto di Twitter hanya boleh di-retweet, bukan diambil lalu diperjualbelikan seperti AFP dan Getty Image.
Akhirnya pada Minggu (24/11/2013), pengadilan kota New York mengetuk palu untuk memenangkan Daniel Morel dalam kasus pencurian foto tersebut. Daniel mendapatkan uang denda dari AFP sebesar Rp14 miliar.

Semoga bermanfaat,
Salam,
IT.
readmore »»  

0

Facebook Tutup Fanpage Hacker Indonesia

Posted by Unknown on 5:29 PM
Facebook menutup fanspage hacker Indonesia "Indonesian Security Down Team" yang beralamat di www.facebook.com/indsecdown, dari jejaring sosial facebook. Dikabarkan, penghapusan fanspage tersebut lantaran adanya tekanan dari pemerintah Australia.
Dikutip Merdeka, Pihak Australia dan sekutu terdekatnya gerah dengan kehadiran para peretas Indonesia yang tergabung dalam Anonymous Indonesia karena telah menyerang sejumlah situs penting Australia dan dianggap telah merongrong wibawa pemerintah negeri Kangguru itu.
Bukan sekadar dihapus, teknik intelijen tingkat tinggi juga dipakai dimana kemudian dibuat fans page palsu. Yang nantinya menjadi semacam perangkap bagi para hacker yang bergabung dan menyerang sesuai perintah fans page palsu itu untuk kemudian dapat diajukan ke pengadilan internasional.



"Kerja sama Facebook dengan intelijen Amerika Serikat memang bukan baru," ungkap pengamat telematika Heru Sutadi.
"Penghapusan fans page ini pasti merupakan atas upaya campur tangan AS melalui NSA maupun FBI, yang merupakan sekutu Australia menurut perjanjian UKUSA, yang kemudian disebut dengan kehadiran "Lima Mata (Five Eyes)" yang terdiri dari Australia, AS, Kanada, Selandia Baru dan Inggris,"lanjutnya.
Kendati demikian, para hacker Indonesia nampaknya tidak kehilangan akal. Akun Twitter dijadikan saran berkomunikasi, selain membuat akun fans page baru di Facebook lagi.
Komunikasi para hacker melalui Indonesian Security Down Team dengan hashtag #stopspyingonIndonesia.
Apakah akun Twitter Indonesia Security Down Team akan bernasib sama dengan fanspage Facebook yang telah dihapus?
Sumber : Merdeka

Semoga bermanfaat,
Salam,
IT.
readmore »»  

0

Anggota Parlemen Jerman Dilarang Pakai iPhone Karena Takut Disadap

Posted by Unknown on 5:22 PM
VIVAnews - Isu keamanan data menjadi sorotan hangat dunia belakangan ini, pasca terungkapnya kasus penyadapan yang dilakukan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) kepada sejumlah pemimpin dunia. Salah satunya adalah Kanselir Jerman Angela Merkel.
Melansir Gigaom, Jumat 29 November 2013, pasca kejadian itu, pemerintahan Jerman kini mulai memberlakukan penggunaan enkripsi pada perangkat bergerak milik anggota parlemen, utamanya ponsel. Upaya itu untuk mencegah terjadi penyadapan lagi oleh NSA atau lembaga sejenisnya.
Dua partai terbesar yang berkoalisi di pemerintahan Jerman memerintahkan agar anggota parlemen menggunakan ponsel yang bisa dienkripsi.



Artinya, para anggota parlemen tidak diperbolehkan lagi menggunakan ponsel besutan Apple, iPhone, karena tidak mendukung proses enkripsi keamanan informasi yang ditetapkan oleh kantor federal Jerman.
Baru-baru ini, tersiar kabar Kanselir Jerman Angela Merkel mulai beralih menggunakan ponsel BlackBerry. Selama ini, Ponsel pintar BlackBerry memang kesohor memiliki sertifikasi masalah keamanan yang sangat rapat dan canggih, terutama untuk layanan BlackBerry Enterprise Service (BES).
Menurut Carl Howe, peneliti dari Yankee Group, sepertinya bukan hanya iPhone yang dilarang. Ponsel Android pun akan dilarang karena tidak mendukung standar enkripsi lokal di Jerman.
"Tapi, pemerintah bisa saja mengembangkan dan mengesahkan enkripsi untuk ponsel Android dalam mendukung program pemerintah Jerman," kata Howe.
Dia menambahkan, memang tidak ada fitur keamanan yang bisa aman dari serangan-serangan peretas atau penyadapan. Namun, fitur keamanan yang sudah memiliki sertifikasi enkripsi data akan lebih sulit untuk bisa disadap karena data-datanya sudah diberi kode-kode tertentu.
"Selama 10 tahun belakangan, BlackBerry terbukti memiliki platform sistem keamanan yang berlapis. Jadi, BlackBerry bisa menjadi pilihan bagi organisasi yang membutuhkan sistem keamanan pada perangkat ponselnya," kata Howe.
Sumber : Vivanews

Semoga bermanfaat,
Salam,
IT.
readmore »»  

0

Siswa SMA Luncurkan Satelit

Posted by Unknown on 5:14 PM
Biasanya satelit dikembangkan dan diluncurkan oleh ahli antariksa. Bagaimana jika satelit diluncurkan oleh anak SMA??

Seperti yang dilakukan Siswa SMA Thomas Jefferson for Science and Technology, Alexandria, AS, bisa jadi parameter.
Ukurannya sangat kecil, hanya 10x10x12 cm, dengan bobot 0,89 kg.
Dilansir Space.com, 21 November 2013, satelit besutan siswa itu, TJ3Sat diluncurkan oleh badan ruang angkasa militer AS, Operationally Responsive Space (ORS-3) dari Fasilitas Penerbangan Wallops NASA di Pulau Wallops, AS.
Melalui roket peluncur, Orbital Sciences Minotaur 1, satelit TJ3Sat menumpang bersama dengan 27 satelit mini lain termasuk PhoneSat, satelit besutan NASA. Sementara muatan utama roket itu yakni satelit STPSat-3 milik Angkatan Udara AS.



Satelit mini yang diluncurkan itu bekerja dengan sebuah ponsel pintar di dalamnya. Meski kecil, satelit mini tersebut tetap berdaya kuat, dilengkapi dengan kemampuan proses cepat, sensor, mampu menerima GPS dan kamera resolusi tinggi. Satelit dengan mesin ponsel pintar ini juga berbiaya rendah dan bisa memangkas ruang menjadi lebih simpel. Pejabat Orbital Science menyebutkan, ukuran satelit besutan SMA itu pun cukup kecil, hanya 10x10x12 cm dengan bobot 0,89 kilogram.



Mengingat satelit TJ3Sat mengorbiti Bumi, para siswa dan pengguna radio amatir di Bumi bisa bertukar data dengan satelit ini. Sebab, TJ3Sat dilengkapi phonetic vioce synthesizer, yang mampu mengubah teks ke suara dan mengirimkan kembali suara tersebut ke Bumi melalui frekuensi radio. Pejabat Orbital menambahkan, data tersedia untuk publik. "Satelit TJ3Sat dapat digunakan anak-anak untuk menumbuhkan keinginan menjadi astronot. Saya pikir, kami melihat apa yang diinginkan yaitu membangun pesawat ruang angkasa. Mereka bisa mewujudkan hal itu," kata Andrew Petro, eksekutif program teknologi pesawat ruang angkasa kecil NASA.
Sumber : Vivanews

Semoga bermanfaat,
Salam,
IT.
readmore »»  

0

Indonesia – Australia Semakin Memanas

Posted by Unknown on 10:30 AM
Mendengar informasi yang masih hangat terhadap aksi penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Handphone orang nomor 1 di Indonesia dan beberapa petinggi di Indonesia baru baru ini, saya sangat setuju dengan apa yang dilakukan oleh pihak Australia.
Kenapa?
Karena dengan adanya informasi seperti ini, kita harusnya sadar betapa pentingnya keamanan informasi di negara ini. Tentunya jika kita melihar dari kacamata orang awam.
Bagaimana jika kita melihat dari sisi pelaku?

Menurut dugaan, pada Jumat, hacker Australia balas dendam pada hacker Indonesia yang berhubungan dengan jaringan global Anonymous cyber-activist, meluncurkan tembakan pertama mereka minggu lalu, yang meng-hack situs Australian Secret Intelligence Service (ASIS) antara tanggal 8 dan 11.
Hacker Indonesia, kelompok yang tergabung di bawah Anonymous Indonesia, menyatakan bahwa hacker Australia meng-hack beberapa situs Indonesia, termasuk perusahaan penerbangan nasional Garuda Indonesia, pada Jumat.
“Ada berita dari Anon Australia [kelompok hacker Australia] menyatakan telah meng-hack situs Garuda Indonesia, tetapi hanya untuk pembocoran database. Kenapa? Karena mereka tidak bisa menemukan halaman admistrasi untuk upload file akan yang dirusakkan”, ujar mereka pada akun twitter @anon_indonesia.

Direktur Marketing Garuda Indonesia, Erik Meijer mengakui bahwa situs dibuat down oleh para hacker.
“Untuk menhindari masalah pada situs kami dan untuk keamanan data perusahaan, kami menutup semua akses [ke situs]. Penutupan sementara dimaksudkan untuk memastikan keamanan pengguna”, ujar ia.
Akses ke situs Garuda belum pulih sampai Sabtu sore.
Meijer mengatakan bahwa dia tidak tahu siapa yang meluncurkan serangan, dimana perusahaan tidak bisa melacak siapa pelakunya. Disamping penyerangan pada situs Garuda, beberapa situs Indonesia, termasuk diantaranya perusahaan bandar penerbangan milik negara, PT Angkasa Pura dan institusi pendidikan juga menjadi korban penyerangan.
Disamping itu, hacker Australia menyangkal dalam keterlibatan aktivitas hacking tersebut. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak menulis surat ancaman tersebut pada situs yang di-hack dimana yang ditulis dengan Bahasa Inggris yang buruk, dan mereka tidak pernah menyerang situs pendidikan.



“Seseorang mencoba untuk membuat masalah kepada kami”, pernyataan Anonymous Australia pada pastebin.com.
Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot Dewabroto mengakui pada Sabtu ada beberapa serangan perang cyber.
“Tetapi sejauh ini, [masalah] masih dapat dinetralisir”, ujarnya. Gatot mengatakan bahwa pecahnya perang dipicu oleh dugaan bahwa pemerintahan Australia telah memata-matai pemerintah Indonesia. “Fakta dari beberapa hacker Indonesia yang meng-hack situs Australia adalah refleksi dari kejengkelan dan kami mengerti itu”, ujarnya.
Gatot menambahkan bahwa kementrian telah meminta para hacker Indonesia untuk tidak bertindak terlalu jauh karena akan mengakibatkan perang cyber dalam skala besar.
“Jika terjadi perang cyber dalam skala besar [antara dua Negara], maka kita merasakan dampak yang lebih besar karena keamanan cyber kami masih lemah dibandingkan Australia”, ujar ia.

Menanggapi serangan tersebut, hacker Indonesia membalas dengan memberikan ancaman di pastebin.com. Melihat hal ini, situasi perang cyber antara Indonesia dengan Australia semakin memanas saja.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring menyalahkan serangan karena hacker Indonesia, mengatakan bahwa hacking adalah kejahatan dan itu termasuk ke dalam pelanggaran hukum UU Teknologi Informasi.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, bagaimanapun, mendukung serangan dengan mengatakan bahwa ia akan “melakukan penyatuan 1.000 hacker untuk melumpuhkan situs-situs Australia”.
sumber : ciso.co.id

Semoga bermanfaat,
Salam,
IT.
readmore »»  

Copyright © 2009 IVAN TARIGANS All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.