0

ISO 20252:2006 RISET PASAR (MARKET RESEARCH)

Posted by Unknown on 4:51 PM
Riset ternyata dapat menjadi bisnis yang menggiurkan, tidak hanya di kalangan dunia usaha yang membutuhkan hasil riset untuk pengembangan hasil produk dan bisnisnya. Para politis juga membutuhkan untuk melancarkan strategi dan kebijakan partainya.
Didorong oleh industry riset pasar global dan asosiasi perdagangan dan professional, termasuk European Society for Opinion and Market Research (ESOMAR) dan Market Research Quality Standard Association (MRQSA), diterbitkanlah ISO 20252:2006, Market, opinion and social research – Vocabulary and services requirement. Standar ini menyediakan framework yang diakui secara international untuk penduan dilakukannya riset pasar. ISO 20252:2006 memuat requirement untuk riset pasar, mendukung konsistensi dan transparansi dalam menjalankan survey dan memberikan jaminan mutu atas hasil survey maupun kepercayaan thd penyelanggara hasil survey tsb.

ISO 20252:2006, menerapkan prinsip-prinsip standar management mutu ISO (khususnya Quality management system-Fundamental and Vocabulary) ke dalam riset pasar, pendapat dan social dan menyelaraskan ke tingkat international berbagai persyaratan dari standar nasional maupun industry kode yang sudah ada untuk sektor ini.
Tujuan standar ini adalah untuk mengembangkan standar international yang menguraikan pedoman dan persyaratan yang berkaitan dengan bagaimana penelitian pasar di rencanakan, dilaksanakan, di awasi dan di laporkan kepada klien. Oleh karena itu, ISO 20252:2006 mencakup semua tahapan studi penelitian mulai dari kontak awal antara klien dan penyedia layanan hingga hasil presentasi kepada klien.
ISO 20252 merupakan hasil ISO/TC 225, Market, opinion and social research yang dibentuk sebagai respon terhadap inisiatif oleh European Federation of Associations of Market Research Organizations (EFAMRO).
ISO 20252:2006 merupakan standar mutu proses dan tidak dimaksudkan sebagai standar mutu design. Sengaja diputuskan demikian karena hampr tidak mungkin para pelaku riset menyepakati persyaratan standar mutu design. Jika untuk persyaratan mutu proses, kendatipun sulit, ada kemungkinan terjadinya kesepakatan dan standar ini dimaksudkan berlaku global.



Isi utama dan standar ini mencakup 5 bagian penting, antara lain :

1. Persyaratan system management mutu
2. Unsur pengelola penanggung jawab pelaksana riset
3. Koleksi data
4. Management data dan pemrosesannya
5. Dokumentasi proyek


1. Persyaratan Management Mutu
Bagi organisasi yang telah bersertfikasi ISO prosedur penjaminan mutu sudah dimiliki, namun tidak semua organisasi bersertifikat ISO 9001, standar ini menjelaskan bahwa bagi organisasi yang ingin menjalankan ISO 20252 tetap dapat melakukannya tanpa perlu sertifikat ISO 9001 sebagai tambahan. Yang menjadi perhatian dari persyaratan management mutu dari standar ini adalah organisasi dan tanggungjawabnya, dokumentasi, penyimpanan dokumen, pelatihan dan pengembangan kompetensi, penggunaaan sub kontraktor, resolusi dan analisa yang salah dan pemecahan masalah.

2. Unsur Pengelola Penanggungjawab Pelaksana Riset
Bagian ini berisi tahapan utama dari proses riset mulai dari permintaan user sampai dengan penyerahan final deliverable. Di sini digambarkan mengenai prosedur yang perlu di berlakukan untuk memastikan bahwa persyaratan dipahami; metode untuk pencapaian hasil riset secara jelas di definisikan; ketersediaan sumber daya yang relevan; adanya keahlian dan dijalankannya prosedur secara tepat untuk mencapai hasil yang memuaskan dari setiap tahapan proses riset. Deksripsi yang jelas mengenai komponen-komponen dari tugas riset bertujuan untuk menghasilkan perencanaan yang baik dan bersifat menyeluruh dan setiap proses tahapan proses ada di bawah penanggung jawab yang jelas.

3. Koleksi Data
Bagian ini mendefinisikan persyaratan dari semua aspek koleksi data dengan penekanan pada pekerjaan di lapangan. Selanjutnya, standar ini member panduan kebutuhan pelatihan yang berkesinambungan dan penilaian. Bagian ini juga mencakup kebutuhan terhadap identifikasi yang memadai, proteksi data dan kerahasiaan.

4. Management Data dan Pemrosesannya
Bagian ini berkenaan dengan keseluruhan aktifitas mulai dari memasukkan data hingga penyajian analisa. Pada bagian ini dipisahkan secara khusus untuk pemasukan data, pengkodean, penyuntingan, management arsip, analisa, penyajian dan back up, retensi dan keamanan data. Instruksi yang jelas, verifikasi, dokumentasi dan resolusi kesalahan merupakan tema umum di bagian ini.

5. Dokumentasi Proyek
Bagian ini memberlakukan persyaratan yang lengkap mengenai proyek.

Dapat disimpulkan ISO 20252 dapat menjalankan peran vital dengan membantu industry riset pasar membangun reputasi terkait dengan aspek compability, traceability dan perbaikan terus menerus. (Sumber : SNI Valuasi Magazine )

Semoga bermanfaat,
Salam.
Ivan.
readmore »»  

0

Standarisasi Di Bidang Jasa

Posted by Unknown on 4:40 PM
Tidak seperti memilih barang, konsumen lebih sulit menentukan jenis jasa yang di butuhkan akibat dari sedikitnya standar yang diperuntukkan bagi berbagai jasa yang di tawarkan. Persaingan sektor dari tahun ke tahun menunjukkan persaingan yang kian intensif dan ketat. Berbagai jenis pelayanan jasa yang inovatif dikembang oleh para penyedia jasa untuk ditawarkan kepada konsumen, apalagi didukung oleh kemajuan teknologi utamanya yaitu teknologi komunikasi dan informasi, inovasi sektor jasa itu terus merambah ke berbagai jenis industri. Kondisi ini tentu membawa konsekuensi tersendiri bagi konsumen, yakni semakin sulitnya konsumen memilih bentuk jasa yang tepat dan paling dibutuhkan. Memang harus diakui, menetapkan standar di bidang jasa jauh lebih sulit dibandingkan standar untuk barang karena produk di bidang jasa bersifat intangible atau tidak kasat mata. Hal ini tentunya menjadi pertanyaan tersendiri bagi para konsumen, apakah mungkin menerapkan suatu standar untuk bidang jasa yang intangible? Kalau iya, apa sajakah yang harus di standarkan? Bagaimana criteria assessment untuk standar yang diterapkan pada produk jasa? Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan mendasar untuk mengembangkan standar bidang jasa.

Perlunya Standarisasi Jasa

Setidaknya ada tiga alasan penting untuk menandaskan perlunya standarisasi di bidang jasa.
Pertama, memiliki kontribusi terhadap perekonomian. Sektor jasa dari tahun ke tahun menunjukkan peran dan konstribusi yang kian meningkat dalam perekonomian dunia maupun perekonomian di tingkat negara. Di samping konstribusi ekonomi, sektor jasa yang bertumbuh juga berkontribusi dalam menyerap angkatan kerja. Dengan peranan dan konstribusi yang kian besar ini, menjadi sangat penting untuk mengembangkan standarisasi di sektor jasa. Standarisasi dapat membantu sektor jasa untuk terus melakukan inovasi dan dan perbaikan, dengan hal ini akan mendorong sektor jasa menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat lebih memberikan konstribusi terhadap perekonomian. Pengembangan standarisasi dapat meningkatkan fungsionalitas dan profitabilitas sektor jasa.
Kedua, kurang adanya regulasi. Tak bisa dipungkiri bahwa banyak regulasi di bidang jasa ditinggalkan, dengan lepasnya regulasi peran pemerintah untuk mengontrol sektor jasa menjadi semakin kecil. Peran pemerintah hanya terbatas pada upaya untuk memastikan dan menjamin terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat dan kondusif di antara para pelaku usaha di sektor jasa.
Ketiga, untuk memperlancar arus perdagangan jasa secara lintas negara. Disini peranan standar di sektor jasa menjadi mutlak. Standar yang di adopsi secara international dapat menjadi syarat atau tiket masuk dari suatu produk jasa dari suatu negara ke negara lain. Jadi, keberadaan standar akan mendorong perkembangan sektor jasa di area pasar international.

Aspek – Aspek Yang Perlu Di Standarisasi

Tidak seperti menentukan standarisasi untuk sebuah produk, standarisasi untuk produk jasa jauh lebih sulit karena sifatnya yang intangible (kasat mata). Apa sajakah yang perlu di standarisasi terkait dengan bidang jasa untuk memastikan diberikannya jasa yang reliable dan berkualitas kepada pelanggan? Pertanyaan tersebut tidak mudah dijawab, namun setidaknya ada 5 aspek penting yang menjadi dasar untuk standarisasi jasa.

Pertama, standarisasi harus mengarah pada terminology yang digunakan di bidang jasa. Terminologi yang baku dan jelas merupakan basis dari pengembangan standarisasi jasa. Terminology menjadi platform / pondasi untuk interaksi dan komunikasi yang efektif dan produktif antara penyedia dan penerima jasa.
Kedua, kualifikasi SDM menjadi objek kunci dari standarisasi bidang jasa. Di sini focus standarisasi berkaitan dengan kompetensi SDM. Kualitas output produk jasa sangat bergantung pada kualifikasi atau kompetensi sumber daya yang dimiliki.
Ketiga, standarisasi terkait dengan system teknis yang berkaitan pula dengan pelayanan jasa yang diberikan. Dengan standar dalam system teknis ini dimungkinkan dilakukannya kesinambungan antar satu system dengan system lain kendatipun system-sistem tsb tidak berasal dari satu penyedia jasa yg sama.
Keempat, standarisasi harus menyasar pada proses dan pendekatan dalam menghasilkan jasa yang diberikan. Standarisasi dalam proses pendekatan sangat krusial untuk memastikan kesahihan dan keakuratan pelayanan jasa yang dibutuhkan dan hal ini akan meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi.
Kelima, standarisasi harus mengena pada hasil atau output. Harus ada standar kualitas hasil yang dinyatakan dalam apa yang biasa disebut level agreement yang dipergunakan sebagai sarana evaluasi atau penilaian terhadap kualitas yang diberikan. (Sumber : SNI Valuasi Magazine)

Semoga bermanfaat,
Salam.
IT.
readmore »»  

0

Bocah 10 Tahun Jual Lukisan Seharga 30 Miliar

Posted by Unknown on 10:39 AM
Yang namanya bakat/talenta merupakan hadiah dari Sang Pencipta untuk tiap-tiap orang. Bisa berupa suara, kecerdasan, seni dan banyak lagi. Dan bakat ini juga tidak semua orang mampu mengapresiasikannya. Ada yang dengan rasa percaya diri di usia muda sudah mampu menunjukkannya. Adapula yang sudah dewasa baru mampu menunjukkannya.

Siapa sangka anak umur 10 tahun asal Inggris ini mampu menunjukkan bakat sekelas maestro seni "Monet".
Seperti yang terjadi di Norfolk Inggris timur, dimana lukisan karya seorang bocah berusia 10 tahun laris dijual seharga £ 2 juta atau hampir Rp 30 miliar. BBC mengabarkan, bocah ajaib itu bernama Kieron Williamson. Dengan pencapaian ini, Williamson mendapat julukan baru yakni Monet Mini. Artinya karyanya disamakan dengan lukisan Claude Monet, pelukis impresionis jenius asal Prancis yang hidup di akhir abad 19.



Williamson pertama kali melukis pada usia 5 tahun. Pertama kali melukis, Williamson tengah berlibur bersama keluarganya ke kawasan wisarta Cornwall, Inggris barat daya. Di daerah itu dia melihat insipirasi pertama yang menakjubkan dan lantas memaksa orangtuanya untuk membeli peralatan lukis. Hasilnya luar biasa dan pencapaiannya yang menakjubkan terjadi hingga saat ini. Pameran pertama Williamson berlangsung pada 2010, ketika masih berusia tujuh tahun. Saat itu, lukisannya laku dalam hitungan menit senilai £ 150 ribu. Ibu Kieron, Michelle Williamson, mengatakan lukisan anaknya kini bahkan dilihat sebagai investasi oleh para kolektor seni.
"Sebelumnya orang cukup senang dengan mendapatkan satu karyanya, namun sekarang para kolektor membeli sejumlah lukisannya karena menyimpan nilai investasi," kata dia dengan bangga. Sejak pertama kali melukis, Willaimson sudah mengadopsi gaya impresionisme. Impresionisme adalah aliran pelukis yang berusaha menampilkan kesan-kesan pencahayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna.

    

Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah, komposisi terbuka, dan penekanan pada kualitas pencahayaan. Itulah sebabnya Williamson dijuluki Monet Mini. Hebatnya, karya Williamson tak cuma dibeli kolektor biasa. Keluarga kerajaan Inggris bahkan ikut mengumpulkan lukisan Williamson dan menjadikannya bagian dari koleksi berharga Istana. Adrian Hill, kurator dari Picturecraft Gallery -tempat Kieron berpameran- mengatakan pelukis muda itu memiliki bakat yang luar biasa dan tidak ada saingannya.
Menurut Hill, Kieron memiliki kemampuan untuk mengikuti jejak pelukis-pelukis besar dunia. Dia membandingkan Williamson dengan Pablo Picasso yang menggelar pameran pertama saat berusia 9 tahun dan pelukis era Renaissance Italia, Giotto, yang berkarya pada usia 11 tahun. (Sumber : beritayahoo)

Semoga bermanfaat.
Salam.
IT
readmore »»  

0

iPad Di Kokpit American Airlines

Posted by Unknown on 4:02 PM
Semakin lama semakin hebat saja terobosan produk yang dibesarkan oleh (Alm.) Steve Jobs ini. Apakah ini merupakan salah satu strategi bisnis yang dirancang dari produk berlogo "apel-satu-gigitan" untuk bersaing dengan saingannya, yang pasti untuk program yang satu ini patut diacungi jempol deh..
Produk yang mampu menembus pintu kokpit American Airlines, yang notabene adalah burung besi kebanggaan negeri Paman Sam ini tak lain adalah iPad.

American Airlines adalah maskapai pertama yang mendapatkan izin dari FAA (Federal Aviation Administration) untuk menggunakan iPad didalam kokpit di seluruh fase penerbangan dan akan menggunakan perangkat ini di seluruh armada pesawat Boeing.
Dan, merupakan maskapai penerbangan pertama pula yang secara resmi menyingkirkan ratusan ribu kilogram dokumen dan peta dari kokpit lalu menggantikannya dengan iPad.



Pada prinsipnya, iPad disini berfungsi sebagai "tas peralatan" terbang elektronik yang menyimpan berbagai kebutuhan pilot pada saat penerbangan. Dengan memanfaatkan iPad sebagai penyimpanan buku panduan dan peta penerbangan, kabarnya maskapai ini dapat menghemat 1 juta dolar US pengeluaran bahan bakar.
Menurut laporan dari Appleinsider, pihaknya menyebutkan bahwa American Airlines kini adalah maskapai pesawat komersil pertama yang secara keseluruhan memanfaatkan tablet di semua kokpit selama fase penerbangan. Secara keseluruhan, lebih dari 8.000 iPad telah dikeluarkan bagi para pilot aktif dan pelatih. Penggunaan iPad mengurangi 24.000.000 halaman dokumen kertas dan mengurangi beban 15 Kg kitbag dari seluruh pesawat perusahaan.

Oowww..giliran kita kapan ya? menggunakan produk sendiri di maskapai penerbangan sendiri?? :D
Saya sendiri, sangat merindukan "GatotKaca" kembali beredar di langit biru nusantara ini. (N250-red).

Semoga terwujud.
Salam.
IT

Sumber : Online+
readmore »»  

0

Asal Usul Kata "OK"

Posted by Unknown on 1:17 PM
"Ok, saya siap."
"Ok, kita mulai.."
"Ok, kita berangkat"

Mendengar kata-kata tersebut kita pasti sudah sering dengar dan terbiasa dong..
Tapi, pernah gak kalian terpikir asal usul kata tersebut?
Terbayang gak, kalau banyak negara dengan banyak latar belakang bahasa yang berbeda juga menggunakan kata "OK" tersebut? India, Korea, Jepang, Italia, UK, USA, dan masih banyak lagi, jika kita katakan "OK", at least mereka mengerti.. :D

Dalam bidang bahasa dikenal istilah etimologi, yakni ilmu yang mempelajari asal usul suatu kata. Riwayat kata “OK” merupakan salah satu topik paling populer yang dikaji oleh para etimolog. Berikut ini adalah beberapa penjelasan tentang asal muasal kata “OK”.



1. ‘OK’ sebagai singkatan dari O (zero) Killed.
Katanya, Tentara Amerika menggunakanya dalam Perang Dunia II saat mereka baru pulang usai menjalani misi. Zero Killed berarti tidak satupun prajurit yang tewas dalam misi itu.
Salah satu kata yang dinanti-nanti dan diucapkan dengan penuh bangga yah kalau kita pulang dari medan perang tanpa ada korban sama sekali..hehehe

2. ‘OK’ berasal dari kata dalam bahasa asli Indian “OKeh”. Saya coba cari-cari dari beberapa artikel tetapi tidak ada keterangan apapun tentang arti kata “okeh” ini.
Yah, paling gak, suku Indian pernah pakai kata-kata inilah..

3. ‘OK’ sebagai singkatan dari Oberst Kommandant (istilah orang Jerman untuk Colonel-in-Command) dan digunakan oleh Baron Von Steuben(1730-1794), seorang Jenderal Amerika dalam Perang Revolusi.

4. ‘OK’ berasal dari nama Perancis untuk pelabuhan di Haiti, Aux Cayes, yang terkenal dengan produksi rum. Seperti yang kita tau guys, kalo tulisan dan ejaan dalam bahasa Perancis sangat berbeda..hehhehe. Kalau kita dengar pengucapan kata tersebut, kedengarannya seperti "Ou Key"

5. ‘OK’ sebagai singkatan dari Orrin Kendall. Orin Kendall ini nama merek crackers (biskuit asin) yang dikirim sebagai suplai makanan bagi tentara Amerika selama Perang Sipil. Jadi, "OK" disini berarti makanan :D

6. ‘OK’ berasal dari istilah telegram era 1860-an untuk Open Key. Ini sejenis kunci seperti yang ada pada papan kunci (keyboard) komputer modern.

7. ‘OK’ sebagai singkatan untuk Oll Korrect, kesalahan eja untuk "All Correct". Presiden AS ke-7, Andrew Jackson (1829–1837) seorang pengeja yang payah dan menuliskan ‘OK’ dengan maksud menandai bahwa semua dokumen kenegaraan yang dibacanya berstatus “All Correct”.
Ditambah lagi, Martin Van Buren (1837–1841), Presiden ke-8 yang lahir di daerah Kinderhook dan menggantikan yang beliau. Pada masa kampanye, para pendukungnnya membentuk group yg bernama 'O.K. Club', yang menjadi singkatan dari "Old Kinderhook". Banyak etimolog mengatakan penjelasan inilah yang paling mendekati kebenaran.

Kalau menurut anda sendiri bagaimana??
Salam.
IT
readmore »»  

0

Mengapa Mengadopsi ISO 9001

Posted by Unknown on 11:28 AM
ISO 9001 adalah standar internasional system management mutu yang dirancang untuk membantu organisasi menghasilkan barang dan jasa yang bermutu dan sesuai dengan keinginan pelanggan.

Standard ISO 9001 dipublikasikan oleh ISO (International Organization for Standarization) atau lembaga standarisasi internasional melalui konsensus international yang berdasar pada prinsip-prinsip quality management practices.
Hasil survey yang dilakukan ISO pada 2009 menyebutkan, organisasi atau perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001 telah mencapai 1 juta di seluruh dunia. Mengapa begitu banyak perusahaan mengadopsi ISO 9001? Apa Manfaatnya bagi perusahaan?
Keuntungan ISO 9000 bagi perusahaan salah satunya adalah Image perusahaan semakin meningkat melalui sertifikasi ISO 9001.
Penerapan ISO 9001 dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas. Dengan menerapkan ISO 9001, standar kerja menjadi terdokumentasi sehingga mudah dalam pengendalian dan juga meningkatkan transparansi karena mewajibkan kejelasan tugas dan kewenangan setiap karyawan.
Lalu, apakah ISO 9001 hanya berlaku bagi perusahaan berskala besar atau perusahan multinasional saja? Jawabannya tentu TIDAK. ISO 9001 adalah suatu standar yang generic, dalam artian bahwa standar ISO 9001 dapat diaplikasikan oleh setiap perusahaan, baik UKM atau perusahaan besar, terlepas dari barang atau jasa yang dihasilkan.
Mengapa harus ISO 9001? Perusahaan tetap bertahan karena pelanggannya. Apabila pelanggan tidak puas, maka perusahaan tsb dalam kondisi berbahaya. Karenanya management harus senantiasa memuaskan pelanggannya dengan menyediakan barang dan jasa yang berkualitas. Maka dari itu, untuk memenuhi keinginan pelanggan, adopsi ISO 9001 adalah salah satu cara yang tepat karena dengan menerapkan ISO 9001 dapat membantu perusahaan mengelola setiap aktifitas dengan pendekatan yang sistematis dan terstruktur sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa yang konsisten dan pada akhirnya dapat memenuhi keinginan pelanggan.



Pertanyaan selanjutnya, apa saja langkah-langkah impelementasi ISO 9001? Secara garis besar ada 4 langkah untuk meraih sertifikat ISO 9001. Apa sajakah itu? Berikut uraiannnya.

Langkah 1 adalah harus dibentuk terlebih dahulu tim ISO perusahaan dan hendaknya tim ISO dapat mewakili semua personil dari semua departemen/divisi yang terdapat dalam perusahaan. Tim ISO dipimpin oleh seorang coordinator yang disebut “Management Representative (MR)” yang nantinya bertugas mengelola, mengkoordinir tim ISO dan sekaligus menjadi penghubung dengan pihak lembaga sertifikasi (Certification Body).
Langkah 2 melakukan sosialisasi ISO 9001 dalam bentuk trining. Training yang diberikan mencakup pemahaman standar ISO 9001, pendokumentasian dan audit mutu internal yang dapat dilakukan oleh karyawan internal atau menggunakn jasa konsultan.
Langkah 3 adalah dengan mengimplemantasikan standar ISO 9001 tsb, yaitu dengan menerapkan aturan-aturan kerja yang sudah terdokumentasi dalam dokumen ISO, seperti prosedur, instruksi kerja dan dokumen-dokumen lain yg telah di susun. Untuk mendapatkan sertifikas setidaknya implementasi ISO 9001 telah diterapkan minimal 3 bulan. Implementasi termasuk pelaksanaan audit mutu internal dan evaluasi terhadap penerapan ISO 9001 yang dinamakan kegiatan management review atau tinjauan management.
Langkah ke 4 atau tahap akhir adalah menjalani proses sertifikasi dengan menunjuk lembaga sertifikasi sebagai pihak yang bertanggung jawab melaksanakan audit sertifikasi. Lamanya proses sertifikasi bergantung pada tingkat kerumitan proses dan jumlah karyawan. Namun pada umumnya audit sertifikasi berlangsung minimal 2 hari atau lebih.

Semoga bermanfaat.
Salam.
IT.
readmore »»  

Copyright © 2009 IVAN TARIGANS All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.