0

SBY Protes Lagu Ciptaannya Dinyanyikan Terlalu Lambat

Posted by Unknown on 11:00 AM
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyaksikan gladi bersih Upacara Penaikan Bendera Merah Putih untuk Perayaan HUT Kemerdekan ke-68 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/8/2013).
SBY mengikuti dengan seksama gladi bersih mulai dari awal hingga akhir upacara. Setelah gladi bersih selesai, SBY kemudian mengumpulkan panitia penanggungjawab acara tersebut.
Banyak yang diprotes alias dkiritik SBY dari sejumlah acara yang akan dimasukkan dalam rangkaian Peringatan HUT ke-68 RI itu. "Karena saya 9 kali jadi Inspektur Upacara (Hari Kemerdekaan RI) jadi saya mengerti mana yang kurang yang bagus," kata SBY.



Diantara yang diprotes SBY adalah soal lagu ciptaannya berjudul "Aku Bangga Jadi Anak Indonesia" yang dinyanyikan kelompok paduan suara. "Lagu Aku Bangga Jadi Anak Indonesia ini tadi dibawakan terlalu slow, jangan terlalu slow," kata SBY.
SBY mengatakan kalau upacara Hari Kemerdekaan seperti ini lagunya terlalu slow kesannya kurang bersemangat."Pit-nya juga tadi kurang muncul dan kemudian jangan kelihatan lengang, temponya kalau pas juga akan bagus," kata SBY.

Lanjut Presiden, mumpung masih ada waktu sehari maka perlu diperbaiki sehingga tidak jomplang lagu ciptaannya itu dibawakan.
SBY juga memberi masukan soal lagu-lagu daerah yang akan ditampilkan nanti pada perayaan HUT Kemerdekaan ke-68 RI itu. "Mungkin ada yang perlu dikurangi terutama lagu terutama medley-nya.
Masing-masing lagu tidak harus utuh sebetulnya. Cukup beberapa bait dan ketahuan lagu darimana tetapi kalau sulit melatihnya karena lusa sudah main maka jumlah lagunya bisa dikurangi," kata SBY.
Selain itu, SBY juga mengkritik sound system atau alat pengeras suara yang dipakai. "Kalau sound systemnya kurang gegap gempita maka maka nuansa perayaan Hari Kemerdekaan tidak muncul," kata SBY.

readmore »»  

0

Negara Dengan Biaya Pendidikan Termahal Di Dunia

Posted by Unknown on 10:49 AM
Liputan6.com, New York : HSBC, lembaga jasa keuangan dan perbankan asal Hong Kong merilis laporan yang menyebutkan Australia merupakan negara paling mahal bagi para siswa internasional yang ingin tinggal dan belajar di sana. Biaya hidup dan belajar di negara tersebut mencapai US$ 38.516 (Rp 396,7 juta) dalam setahun.
Meski dengan biaya tinggi, Seperti melansir Business Insider, Rabu (14/8/2013), negara tersebut masih sangat populer di kalangan siswa internasional.
Selain itu, nilai tukar dolar Australia yang kian melemah dapat membuat minat para siswa tetap tinggi untuk bersekolah di negara Kanguru itu.
Menurut riset biaya hidup dan studi yang dilakukan HSBC, Amerika Serikat tercatat sebagai negara yang paling mahal kedua di dunia dari segi biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari.
Selain AS dan Australia, berikut 13 negara dengan biaya sekolah paling mahal di dunia bagi siswa internasional, Seperti melansir Business Insider, Kamis (15/8/2013):



1. Australia
Biaya sekolah selama setahun: US$ 25.375 (Rp 261,6 juta)
Biaya hidup selama setahun: US$ 13.140 (Rp 135,3 juta)
Total biaya selama setahun: US$ 38.516 (Rp (Rp 396,7 juta)

2. Amerika Serikat
Biaya sekolah selama setahun: US$ 25.226 (Rp 259,8 juta)
Biaya hidup selama setahun: US$ 10.479 (Rp 107,9 juta)
Total biaya selama setahun: US$ 35.705 (367,7 juta)

3. Inggris
Biaya sekolah selama setahun: US$ 19.291 (Rp 198,7 juta)
Biaya hidup selama setahun: US$ 11.034 (Rp 113,6 juta)
Total biaya selama setahun: US$ 30.325 (Rp 312,3 juta)

4. Uni Emirat Arab
Biaya sekolah selama setahun: US$ 21.371 (Rp 220,1 juta)
Biaya hidup selama setahun: US$ 6.004 (Rp 61,8 juta)
Total biaya selama setahun: US$ 27.375 (Rp 281,9 juta)

5. Kanada
Biaya sekolah selama setahun: US$ 18.474 (Rp 190,3 juta)
Biaya hidup selama setahun: US$ 7.537 (Rp 77,6 juta)
Total biaya selama setahun: US$ 26.011 (Rp 267,9 juta)

6. Singapura
Biaya sekolah selama setahun: US$ 14.885 (Rp 153,3 juta)
Biaya hidup selama setahun: US$ 9.363 (Rp 96,4 juta)
Total biaya selama setahun: US$ 24.248 (Rp 249,7 juta)

7. Hong Kong
Biaya sekolah selama setahun: US$ 13.182 (Rp 135,7 juta)
Biaya hidup selama setahun: US$ 9.261 (Rp 95,3 juta)
Total biaya selama setahun: US$ 22.443 (231,1 juta)

8. Jepang
Biaya sekolah selama setahun: US$ 6.522 (Rp 67,4 juta)
Biaya hidup selama setahun: US$ 12.642 (Rp 130,2 juta)
Total biaya selama setahun: US$ 19.164 (Rp 197,4 juta)

9. Rusia
Biaya sekolah selama setahun: US$ 3.131 (Rp 32,2 juta)
Biaya hidup selama setahun: US$ 6.310 (Rp 64,9 juta)
Total biaya selama setahun: US$ 9.441 (Rp 97,2 juta)

10. China
Biaya sekolah selama setahun: US$ 3.983 (Rp 41,02 juta)
Biaya hidup selama setahun: US$ 4783 (Rp 49,2 juta)
Total biaya selama setahun: US$ 8.766 (Rp 90,2 juta)

11. Taiwan
Biaya sekolah selama setahun: US$ 3.270 (Rp 33,6 juta)
Biaya hidup selama setahun: US$ 4.987 (Rp 51,3 juta)
Total biaya selama setahun: US$ 8.257 (Rp 85,05 juta)

12. Spanyol
Biaya sekolah selama setahun: US$ 1.002 (Rp 10,3 juta)
Biaya hidup selama setahun: US$ 6.004 (Rp 61,8 juta)
Total biaya selama setahun: US$ 7.006 (Rp 72,1 juta)

13. Jerman
Biaya sekolah selama setahun: US$ 635 (Rp 6,5 juta)
Biaya hidup selama setahun: US$ 5.650 (Rp 58,2 juta)
Total biaya selama setahun: US$ 6.285 (Rp 64,7 juta)

Sektor pendidikan di Australia diketahui sempat menurun 12% khususnya dalam pendaftaran siswa internasional antara 2009 dan 2012.
Namun perubahan proses visa siswa internasional yang diterapkan pemerintah Australia berdampak positif dan berhasil meningkatkan pendaftaran siswa asing di negara tersebut.

Gimana dengan Indonesia ya? Padahal ada juga dinegara kita ini yang biaya kuliahnya per-semester mencapai ratusan juta loh didaerah jakarta untuk program Magister..

Semoga bermanfaat,
Salam.
IT
readmore »»  

Copyright © 2009 IVAN TARIGANS All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.