0

Standarisasi Di Bidang Jasa

Posted by Unknown on 4:40 PM
Tidak seperti memilih barang, konsumen lebih sulit menentukan jenis jasa yang di butuhkan akibat dari sedikitnya standar yang diperuntukkan bagi berbagai jasa yang di tawarkan. Persaingan sektor dari tahun ke tahun menunjukkan persaingan yang kian intensif dan ketat. Berbagai jenis pelayanan jasa yang inovatif dikembang oleh para penyedia jasa untuk ditawarkan kepada konsumen, apalagi didukung oleh kemajuan teknologi utamanya yaitu teknologi komunikasi dan informasi, inovasi sektor jasa itu terus merambah ke berbagai jenis industri. Kondisi ini tentu membawa konsekuensi tersendiri bagi konsumen, yakni semakin sulitnya konsumen memilih bentuk jasa yang tepat dan paling dibutuhkan. Memang harus diakui, menetapkan standar di bidang jasa jauh lebih sulit dibandingkan standar untuk barang karena produk di bidang jasa bersifat intangible atau tidak kasat mata. Hal ini tentunya menjadi pertanyaan tersendiri bagi para konsumen, apakah mungkin menerapkan suatu standar untuk bidang jasa yang intangible? Kalau iya, apa sajakah yang harus di standarkan? Bagaimana criteria assessment untuk standar yang diterapkan pada produk jasa? Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan mendasar untuk mengembangkan standar bidang jasa.

Perlunya Standarisasi Jasa

Setidaknya ada tiga alasan penting untuk menandaskan perlunya standarisasi di bidang jasa.
Pertama, memiliki kontribusi terhadap perekonomian. Sektor jasa dari tahun ke tahun menunjukkan peran dan konstribusi yang kian meningkat dalam perekonomian dunia maupun perekonomian di tingkat negara. Di samping konstribusi ekonomi, sektor jasa yang bertumbuh juga berkontribusi dalam menyerap angkatan kerja. Dengan peranan dan konstribusi yang kian besar ini, menjadi sangat penting untuk mengembangkan standarisasi di sektor jasa. Standarisasi dapat membantu sektor jasa untuk terus melakukan inovasi dan dan perbaikan, dengan hal ini akan mendorong sektor jasa menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat lebih memberikan konstribusi terhadap perekonomian. Pengembangan standarisasi dapat meningkatkan fungsionalitas dan profitabilitas sektor jasa.
Kedua, kurang adanya regulasi. Tak bisa dipungkiri bahwa banyak regulasi di bidang jasa ditinggalkan, dengan lepasnya regulasi peran pemerintah untuk mengontrol sektor jasa menjadi semakin kecil. Peran pemerintah hanya terbatas pada upaya untuk memastikan dan menjamin terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat dan kondusif di antara para pelaku usaha di sektor jasa.
Ketiga, untuk memperlancar arus perdagangan jasa secara lintas negara. Disini peranan standar di sektor jasa menjadi mutlak. Standar yang di adopsi secara international dapat menjadi syarat atau tiket masuk dari suatu produk jasa dari suatu negara ke negara lain. Jadi, keberadaan standar akan mendorong perkembangan sektor jasa di area pasar international.

Aspek – Aspek Yang Perlu Di Standarisasi

Tidak seperti menentukan standarisasi untuk sebuah produk, standarisasi untuk produk jasa jauh lebih sulit karena sifatnya yang intangible (kasat mata). Apa sajakah yang perlu di standarisasi terkait dengan bidang jasa untuk memastikan diberikannya jasa yang reliable dan berkualitas kepada pelanggan? Pertanyaan tersebut tidak mudah dijawab, namun setidaknya ada 5 aspek penting yang menjadi dasar untuk standarisasi jasa.

Pertama, standarisasi harus mengarah pada terminology yang digunakan di bidang jasa. Terminologi yang baku dan jelas merupakan basis dari pengembangan standarisasi jasa. Terminology menjadi platform / pondasi untuk interaksi dan komunikasi yang efektif dan produktif antara penyedia dan penerima jasa.
Kedua, kualifikasi SDM menjadi objek kunci dari standarisasi bidang jasa. Di sini focus standarisasi berkaitan dengan kompetensi SDM. Kualitas output produk jasa sangat bergantung pada kualifikasi atau kompetensi sumber daya yang dimiliki.
Ketiga, standarisasi terkait dengan system teknis yang berkaitan pula dengan pelayanan jasa yang diberikan. Dengan standar dalam system teknis ini dimungkinkan dilakukannya kesinambungan antar satu system dengan system lain kendatipun system-sistem tsb tidak berasal dari satu penyedia jasa yg sama.
Keempat, standarisasi harus menyasar pada proses dan pendekatan dalam menghasilkan jasa yang diberikan. Standarisasi dalam proses pendekatan sangat krusial untuk memastikan kesahihan dan keakuratan pelayanan jasa yang dibutuhkan dan hal ini akan meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi.
Kelima, standarisasi harus mengena pada hasil atau output. Harus ada standar kualitas hasil yang dinyatakan dalam apa yang biasa disebut level agreement yang dipergunakan sebagai sarana evaluasi atau penilaian terhadap kualitas yang diberikan. (Sumber : SNI Valuasi Magazine)

Semoga bermanfaat,
Salam.
IT.

0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 IVAN TARIGANS All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.