0
Demam Foto Selfie di Kalangan Pejabat Negara
Posted by Unknown
on
4:52 PM
TEMPO.CO, Jakarta--Demam selfie atau seni memfoto diri sendiri tengah melanda dunia. Banyak orang berbondong-bondong melakukannya, tak terkecuali figur publik atau pejabat negara yang sesungguhnya sudah terkenal tanpa perlu melakukan selfie.
Meski mengasyikkan dan terkesan tak berbahaya, selfie juga bisa memberikan efek buruk. Peggy Drexler Ph.D yang merupakan Asisten Professor Psikologi di Weill Medical College mengatakan selfie dalam kapasitas tertentu bisa memberikan citra buruk ke seseorang.
"Studi terbaru di Inggris menunjukkan bahwa mereka yang terlalu sering melakukan selfie kurang begitu disukai," ujar Peggy dilansir dari situs Psychology Today, Jumat, 20 Desember 2013.
PM Malaysia Mohamand Najib Tun Razak dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Peggy menjelaskan, mereka yang terlalu sering melakukan selfie bisa dibenci karena membuat orang lain merasa tak nyaman dan tak diperhatikan. Selain itu, juga mengganggu rasa percaya diri orang lain hingga mereka mempertanyakan penampilan mereka sendiri.
Peggy menambahkan bahwa selfie juga bisa menimbulakn persaingan yang tak sehat. Sebagai contoh, kata Peggy, selfie dengan idola bisa menimbulkan keirian dan keinginan untuk mengalahkan penggemar yang lain.
Presiden Obama Narsis di Pemakaman Nelson Mandela
"Perlu diakui bahwa selfie di satu sisi bisa membantu membentuk citra kecantikan ideal yang baru di mata industri. Tapi, di sisi lain, selfie juga memberi kesan bahwa penampilan itu segala-galanya," ujarnya Peggy melengkapi.
Terakhir, Peggy menyarankan lebih selektif dalam melakukan selfie agar tidak memberi kesan negatif. "Jangan sampai gara-gara selfie, kalian kehilangan momen-momen terbaik di hidup kalian." Sumber : PSYCHOLOGY TODAY
Semoga bermanfaat,
Salam,
IT.
Meski mengasyikkan dan terkesan tak berbahaya, selfie juga bisa memberikan efek buruk. Peggy Drexler Ph.D yang merupakan Asisten Professor Psikologi di Weill Medical College mengatakan selfie dalam kapasitas tertentu bisa memberikan citra buruk ke seseorang.
"Studi terbaru di Inggris menunjukkan bahwa mereka yang terlalu sering melakukan selfie kurang begitu disukai," ujar Peggy dilansir dari situs Psychology Today, Jumat, 20 Desember 2013.
PM Malaysia Mohamand Najib Tun Razak dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Peggy menjelaskan, mereka yang terlalu sering melakukan selfie bisa dibenci karena membuat orang lain merasa tak nyaman dan tak diperhatikan. Selain itu, juga mengganggu rasa percaya diri orang lain hingga mereka mempertanyakan penampilan mereka sendiri.
Peggy menambahkan bahwa selfie juga bisa menimbulakn persaingan yang tak sehat. Sebagai contoh, kata Peggy, selfie dengan idola bisa menimbulkan keirian dan keinginan untuk mengalahkan penggemar yang lain.
Presiden Obama Narsis di Pemakaman Nelson Mandela
"Perlu diakui bahwa selfie di satu sisi bisa membantu membentuk citra kecantikan ideal yang baru di mata industri. Tapi, di sisi lain, selfie juga memberi kesan bahwa penampilan itu segala-galanya," ujarnya Peggy melengkapi.
Terakhir, Peggy menyarankan lebih selektif dalam melakukan selfie agar tidak memberi kesan negatif. "Jangan sampai gara-gara selfie, kalian kehilangan momen-momen terbaik di hidup kalian." Sumber : PSYCHOLOGY TODAY
Semoga bermanfaat,
Salam,
IT.
Post a Comment